ALIRAN-ALIRAN
PENDIDIKAN
A
|
liran-aliran pendidikan telah dimalai sejak awal hidup
manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda
keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di
dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang
pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Oleh karena itu
bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik, pengaruhnya sampai saat ini dan dua tonggak penting
pendidikan di Indonesia.
A.
ALIRAN KLASIK DAN GERAKAN
BARU DALAM PENDIDIKAN
Aliran-aliran klasik yang dimaksud
adalah aliran empirisme, nativisme, naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat
ini aliran aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan
pengembangan-pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
1. Aliran-aliran
Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran Pendidikan di
Indonesia.
a. Aliran
Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean
Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia,
dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia
sekitarnya yang berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas
ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya
adalah John Locke.
b. Aliran Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian
Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor
lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan
anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah
diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan
pendidikan anak.
c. Aliran
Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J
Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai
pembawaan baik. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan.
Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak
itu.
d. Aliran
Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh
Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah
disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik
faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat
penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik
tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
e. Pengaruh
Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di Indonesia
Di Indonesia telah diterapkan
berbagai aliran-aliran pendidikan, penerimaan tersebut dilakukan dengan
pendekatan efektif fungsional yakni diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan
dalam latar pandangan yang konvergensi.
2. Gerakan
Baru Pendidikan dan Pengaruhnya terhadap Pelaksanaan di Indonesia
a. Pengajaran
Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan
anak dengan sekitarnya adalah gerakan pengajaran alam sekitar, perintis gerakan
ini adalah Fr. A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di
Belanda dengan Het Voll Leven, pengajaran alam sekitar adalah pengajaran barang
yang sesungguhnya. Dalam pelaksanaan
pengajaran yang amat penting suasananya, yaitu ketulusan, kasih sayang,
persaudaraan, dan kepercayaan.
b. Pengajaran
Pusat Perhatian
Pengajaran pusat perhatian dirintis
oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusat-pusat
minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global. Decroly menyumbangkan
dua pendapat yang sangat berguna bagi pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode
Global dan Centre d’interet.
c. Sekolah
Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat
dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang mementingkan
pendidikan keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar
pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H. Pestalozzi
mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolahnya.
d. Pengajaran
Proyek
Pengajaran proyek biasa pula
digunakan sebagai salah satu metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan
nam pengajaran proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan
bahwa pengajaran proyek akan menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan
memecahkan persoalan secara konprehensif. Pendekatan multidisiplin tersebut
makin lama makin penting, utamanya masyarakat maju.
B.
DUA ALIRAN POKOK PENDIDIKAN
DI INDONESIA
Dua aliran pokok pendidikan di
Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman
Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang
sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.
1. Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni
dalam bentuk yayasan.
a. Asas
dan Tujuan Taman Siswa
Asas Taman
Siswa
Ø Bahwa setiap orang mempunyai
hak mengatur dirinya sendiri dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan
umum.
Ø Bahwa pengajaran harus
memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat
memerdekan diri.
Ø Bahwa pengajaran harus
berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.
Ø Bahwa pengajaran harus
tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.
Ø Bahwa sebagai konsekuensi
hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus membelanjai sendiri
segala usaha yang dilakukan.
Ø Bahwa dalam mendidik
anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk mengobarkan segala
kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian ditambahkan dengan asas
kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas kebangsaan, dan asas
kemanusiaan.
Tujuan Taman
Siswa
Ø Sebagai badan perjuangan
kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.
Ø Membangun abak didik menjadi
manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya, serta sehat
jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab
atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.
b. Upaya-upaya
yang dilakukan Taman Siswa
Beberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman
siswa adalah menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup.
Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat kegiatan
kemasyarakatan.
c. Hasil-hasil
yang Dicapai
Taman siswa telah berhasil
menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan
dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan
alumni alumni besar di Indonesia.
2. Ruang
Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS (Indonesia
Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober
1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).
a. Asas
dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada
awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut
Ø Berpikir logis dan rasional
Ø Keaktifan atau kegiatan
Ø Pendidikan masyarakat
Ø Memperhatikan pembawaan anak
Ø Menentang intelektualisme
Dasar-dasar tersebut kemudian
disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang
efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.
Tujuan
Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:
Ø Mendidik rakyat ke arah
kemerdekaan
Ø Memberi pendidikan yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Ø Mendidik para pemuda agar
berguna untuk masyarakat
Ø Menanamkan kepercayaan
terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab.
Ø Mengusahakan mandiri dalam
pembiayaan.
b. Upaya-upaya
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Beberapa usaha yang dilakukan oleh
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang
pendidikan, menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah
anak-anak Sendi, serta mencetak
buku-buku pelajaran.
c. Hasil-hasil
yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan nasional (utamanya pendidikan
keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang persekolahan), dan
sejumlah alumni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar